Cara termudah untuk membatasi traffik untuk IP tertentu atau subnet tertentu adalah dengan menggunakan
Simple Queue. Walau terbilang sederhana,
Simple Queue juga bisa melakukan penerapan aplikasi
QoS tingkat lanjut.
QoS (Quality of Service) adalah kemampuan sebuah Router dimana selain melakukan limitasi atau alokasi Bandwidth, Router juga mampu memberikan prioritas traffik tertentu berdasarkan kriteria.
Secara garis besar,
Simple Queue memiliki fitur diantaranya:
- Membatasi traffik peer-to-peer.
- Antrian dapat diatur berdasarkan waktu.
- Prioritias traffik tertentu.
- Bisa menggunakan packet data yang sudah ditandai pada /ip firewall mangle.
- Penjadwalan untuk traffik dua arah (satu batas untuk total traffik download dan upload).
Satu konfigurasi pada
Simple Queue dapat membuat 0-3 antrian secara terpisah, satu antrian di
global-in, satu antrian di
global-out dan satu antrian lagi
global-total.
Nilai default dari sebuah antrian adalah
unlimited (tidak ada batas yang ditetapkan), dan tidak memiliki
child antrian. Antrian yang dibuat dengan nilai default
dan tanpa
child, artinya antrian tersebut tidak benar-benar terjadi atau tidak akan dilimit.
Simple Queue memiliki urutan yang sangat ketat. Setiap paket data harus melalui setiap antrian sampai memenuhi syarat. Jika ada 1000 antrian, maka untuk paket antrian yang terakhir harus melewati 999 antrian sebelumnya untuk sampai ke tujuan.
Nah,
konfigurasi mengenai
bandwidth kontrol Mikrotik RouterOS kali ini, kita mulai dengan cara sederhana yaitu
Simple Queue. Ikuti langkah-langkah sesuai gambar dan lakukan secara terurut untuk membuat
Simple Queue di Mikrotik. Namun sebelumnya, sebagai gambaran Anda bisa lihat contoh skema jaringan yang akan dibangun
disini.
1. Tentukan target alamat IP dan maximal
bandwidth.
2. Lalu tentukan minimal
bandwidth.
Tips : Total jumlah limit-at dari setiap child antrian harus kurang atau sama dengan nilai max-limit dari parent antrian. Nilai max-limit setiap child antrian harus kurang atau sama dengan nilai max-limit dari parent antrian. Dengan begini setiap antrian tidak akan saling berebut bandwidth.
Properti
- name : sebagai identitas antrian yang nantinya bisa digunakan untuk pilihan nilai parent pada antrian lainnya.
- target: rentang IP yang bisa dibatasi oleh antrian ini. Sejak RouterOS v6 target dapat diisi dengan antarmuka target yang terhubung, hal ini berguna jika tidak memungkinkan menentukan IP target.
- dst: memungkinkan untuk melakukan queue ke tujuan alamat IP tertentu (dari target alamat IP ke tujuan alamat IP).
- time: memungkinkan untuk menentukan kapan queue ini akan aktif. Untuk menggunakan fitur ini RouterOS harus memiliki pengaturan waktu yang tepat.
- packet-marks: digunakan jika sebelumnya sudah menandai paket di /ip firewall mangle.
Properti HTB
- parent (name of parent simple queue, or none) : menetapkan antrian ini sebagai child antrian dan memilih parent antrian. Buatlah parent antrian sebelum memilih opsi ini.
- priority (1..8) : digunakan untuk menentukan prioritas antara satu child antrian dengan child antrian lainnya. Setidaknya kita harus memiliki minimal dua child antrian dan prioritas ini tidak berlaku untuk parent antrian. Nilai 8 adalah prioritas terendah dan 1 adalah prioritas tertinggi. Child antrian dengan prioritas yang lebih tinggi memiliki kesempatan untuk mencapai nilai limit-at lebih dulu sebelum child antrian lainnya dengan prioritas lebih rendah. Begitu juga child antrian dengan prioritas lebih tinggi memiliki kesempatan untuk mencapai nilai max-limit sebelum child antrian dengan prioritas yang lebih rendah.
- queue (SOMETHING/SOMETHING) : dipilih untuk menentukan jenis antrian download/upload. Jenis antrian dapat dibuat pada /queue type
- limit-at (NUMBER/NUMBER) : normal bandwidth download/upload yang dijamin untuk target.
- max-limit (NUMBER/NUMBER) : maksimal bandwidth download/upload yang diizinkan untuk dicapai target.
- burst-limit (NUMBER/NUMBER) : maksimal bandwidth download/upload yang bisa dicapai target saat burst aktif.
- burst-time (TIME/TIME) : periode waktu dalam hitungan detik yang ditentukan berdasarkan nilai rata-rata bandwidth download/upload (bukanlah nilai burst sebenarnya).
- burst-threshold (NUMBER/NUMBER) : batas burst, ketika rata-rata bandwidth dibawah ini maka burst diizinkan, sebaliknya jika tidak maka ditolak. Untuk burst yang lebih optimal, nilai ini harus diatas nilai limit-at dan dibawah nilai max-limit.
Beberapa pilihan untuk
global-total HTB
- total-queue (SOMETHING/SOMETHING) : cocok untuk queue
- total-limit-at (NUMBER/NUMBER) : cocok untuk limit-at
- total-max-limit (NUMBER/NUMBER) : cocok untuk max-limit
- total-burst-limit (NUMBER/NUMBER) : cocok untuk burst-limit
- total-burst-time (TIME/TIME) : cocok untuk burst-time
- total-burst-threshold (NUMBER/NUMBER) : cocok untuk burst-threshold